Angin Kecil
Faliq Ayken
Di balik nafasmu,
kudengar suara tersengal-sengal
Angin mulutku masuk ke mulutmu,
nafas kita bersatu, disatukan air liur kehidupan
Matamu terbuka,
Pelan-pelan kaulihat bibirmu di bibirku
Tarikan nafas kita tak beraturan
kadang pendek, kadang panjang
Tiba-tiba matamu mataku tertutup
tak lihat apapun, kecuali merasakan
angin-angin kecil yang keluar
dari pernafasan kita
Dada berdegup kencang,
mulut berteriak panjang
Pondok Petir,
Sabtu, 3 Mei 2014
0 komentar:
Posting Komentar