11/04/13

Berbagi Stagi

Faliq Ayken


Aku rindu matamu
Karena itu keunikanmu
Aku ingin kau tetap di sini
Tapi Tuhan menginginkanmu
Pulang lebih awal

Stagi telah berbagi
Sinar cahaya Tiara di Fermezza
Terpancar di sudut ruang masa
Keceriaanmu, kau buat Tuhan
tersenyum berseri-seri


Ciputat,
Jumat, 23 Oktober 2009

10/04/13

Makhluk Mabuk

Faliq Ayken


Dengarkan aku
Aku ingin menyetubuhi-Mu
Berikanlah anggur kepadaku
Aku ingin mabuk bersama-Mu

Aku jenuh
Peluklah akuuuuu
Aku mohon
Aku mohooon


Ciputat,
Senin, 28 September 2009

09/04/13

Ruh Merindu

Faliq Ayken


Liliq tak kuat
Lemah

Keinginanmu
Rindu

Ruh
Menyapa
Anak durhaka


Ciputat,
Minggu, 30 Agustus 2009

08/04/13

Goyah Menyembah

Faliq Ayken


Muak dengan keadaan jiwa
Jiwa yang terkadang goyah
Oleh ceritera-ceritera dunia
Yang penuh tanda tanya

Ingin sekali bisa istiqomah
Menyembah dengan sumringah
Ingin sekali bisa bercumbu
Bersetubuh dengan begitu nafsu

Rindu dengan kata-kata terindah
Rindu dengan pelayan-pelayan
Rindu dengan pelayan dari pelayan
Rindu dengan jiwa yang selalu ada

Maafkan jika aku lantang
Menafsirkan tanda-tanda dalam ceritera
Walaupun aku muak dan tak berdaya
Semua karena aku haus akan ilmu dan cinta-Mu


Ciputat,
Selasa, 18 Agustus 2009

05/04/13

Cerita Dangkal

Faliq Ayken


Aku masih ingat
Saat kau ucapkan kata-kata itu
Buatku kaku dan bisu

Tapi aneh memang
Kau buatku terbang melayang
Dengan keanggunan sampai tak berbilang

Benda biru bisa berjalan
Menaungi sekelumit kisah kita
Tak bisa terbuang dalam ingatan
Walaupun aku terbuang

Aku masih ingat
Sedikit pun aku tak lupa
Saat bibir berselip riang
Kita tenggelam seperti tak bertuhan

Aku tak lupa
Aku masih ingat
Kisah yang hangat
Entah laknat atau nikmat?

Mengingat, 12 Februari 2009


Ciputat,
Minggu, 14 Juni 2009

03/04/13

Sebuah Pesan

Faliq Ayken


Wahai perempuan memesona jiwa
Di ruang ini nada rinduku bersuara
Nada suara pelan: berbisik-bisik
Ditemani alunan musik organik

Senja yang membuatku rindu
Nuansa alam pikirku terpaku
Terbunuh oleh sang pembunuh akal
Membuat gerak pikirku semakin banal

Perempuanku, bolehkah aku mengagumimu?
Aku hanya ingin mengalir seperti air
Jangan engkau tanya kenapa!
Karena aku tak punya jawaban itu

Kini yang tak bisa aku dengar
Mendengar engkau kesakitan
Karena meremehkan waktu makan
Aku tak ingin engkau kehilangan kesempatan


Cilandak,
Sabtu, 15 Agustus 2009

02/04/13

Titik Titik Titik

Faliq Ayken


Terperosok lagi. Aaah...
Apakah ini pertanda aku titik titik titik?
Aku ingin teriak tapi leherku tercekik
Mataku pun tak berkedip

Sosok menyolok montok
Menyudutkan gerak pikiran
Anggun manis seksi
Menyulitkan berbasa-basi

Hahaha. Aku sedang terpelanting
Pada tubuh yang buatku sinting
Aduuuh. Gedubrak. Hahaha...
Aku ingin titik titik titik kamu!
AKU INGIN TITIK TITIK TITIK KAMU!

Aaah, belum sempat kukatakan
Dia hilang menanggalkan lambayan
Pergi dengan tatapan penasaran

Kamu itu pembunuh akalku
Titik


Ciputat,
Jumat, 14 Agustus 2009

01/04/13

Metafora cinta

Faliq Ayken


cinta bagaikan kentut
ditarik sakit
dikeluarkan ribut
but.. but.. but..


Ciputat,
Sabtu, 27 Juni 2009

Huruf Liar -Blog Puisi Faliq Ayken by Ourblogtemplates.com 2014