Inginku
Faliq Ayken
Lelah menafsir malam
Dalam hening aku terpaku
Berdiri kagum menatap rembulan-Mu
Oo.. Tuhan
Aku ingin seperti rembulan
Bermanfaat penuh kelembutan
Oo.. Tuhan
Fenomena yang engkau berikan
Membuatku terperangah
Engkau begitu indah
Oo.. Tuhan
Bukalah tabir di hatiku
Agar aku bisa baca noumena-Mu
Semoga air mataku tak kering
Mengalir dalam sujudku
Mengalir dalam dzikirku
Membasahi nafas kehidupanku
Oo.. Tuhan
Aku hanya manusia biasa
Peluklah aku! Aku hanya ingin memeluk-Mu
Ciputat,
Minggu, 24 Mei 2009
1 komentar:
Tulisan ini saya posting di 'notes' facebook pada tanggal 24 Mei 2009. Ada beberapa komentar, antara lain:
- Prima Dona: Adoh bang... Sejak kapan dirimu se-melankolis ini? Udahlah, wanita nggak usah dipikirin!
- Faliq Ayken: Emang melankolis untuk wanita aja? Ada-ada aja ente. Dinda jangan di Riau mulu mainnya. Sekali-kali main ke Jakarta.
- Eddy Samjaya: Earth like a woman, and we seduce her all the time.
- Faliq Ayken: Yes, like my Mom.
- Hendra Kurniadi: Udah bersyukur aja. Hehehe...
Posting Komentar